Self-Portrait.




Orang seperti apakah aku ini? Bagaimana dengan masa depanku kelak? Apa yang dapat dilakukan oleh orang seperti aku nantinya? What am I thinking about? Aku adalah seorang mahasiswi saat ini. Umurku 18 tahun. Jika dihoroskopkan, aku berbintang aquarius, yang katanya pembawa air, namun sampai sekarang aku tak mengerti apa maknanya karna tak pernah percaya tentang ramalan yang tidak masuk akal. Bayangkan saja, bagaimana mungkin beberapa pribadi yang katanya ‘semua orang itu berbeda’ memiliki sifat dan watak yang sejenis. Dunia ini aneh, tapi aku ada didalamnya, secara agama, dunia adalah perjalanan singkat. Ya, sangatlah singkat, ibarat fairytale, no one knows, whether it ends happily or not. Going back to the first sentence, about me, this is the story of me.
RUNNER-UP PERSON
Yep, aku memang tak pernah menjadi yang pertama, dapat dikatakan aku hampir juara. Second child, second friend, yeah second best in class, in every place. Maybe, ini hanyalah apa yang aku pikirkan tentang aku sendiri atau aku yang terlalu tinggi mengeset ekspektasi dalam hidup. Tapi tetap saja apapun yang aku lakukan, aku berhasil, namun pasti ada satu yang lebih berhasil dibandingkan denganku. Kesal wajar, bukan? But this is life. Struggle it, everytime you feel it’s a bad thing, enjoy it, to make yourself better.
from google
Pelajaran pertama yang dapat diambil dari kisah pemenang kedua ini adalah mungkin dia tidak pernah menang karena jika ia menang ia akan menjadi buta, sombong, terlalu pamer, atau menjadi orang yang senang meremehkan orang lain. Untuk menjadikannya tetap mulia dan rendah hati, maka ia tak pernah diberi peringkat terbaik.
Pelajaran kedua, hidupnya terlalu meng-istimewakan orang lain dan meremehkan diri sendiri, ia tak pernah sadar tentang kelebihannya. Kelebihan dirinya adalah kekurangannya, selalu tertanam dibenaknya, agar ia berpikir untuk terus berusaha menjadi yang terbaik. Mungkin, pemenang sejati adalah yang terus berjuang dan tak pernah merasa puas hati.
Beberapa pikiran seperti itu seringkali muncul dikepala kecilku ini, selayaknya menjadi toner untuk noda kesedihan atas gagalku. People’s right, thinking possitively will take you to the possitive way of life.......
1/12/16
from google
Hari ini aku lanjutkan tulisan ‘sok’ bijak ini. Baiklah, kita mulai dengan membahas apa yang belakangan sering terjadi pada makhluk kecil ini. Beberapa hari sebelum hari ini, hidupku terasa buyar. Entah bagaimana bisa, fluktuatif alur kehidupan ini semakin kesini semakin aneh saja. Setiap hari aku berpikir untuk tetap memperbaiki diri dan menginstall fitur-fitur terbaik untuk jiwa raga ini. Dengan harapan, ketika itu berhasil aku dapat memaknai hidup yang sempurna. Tapi, sampai saat ini, aku belum merasakannya. Yang ada hanyalah pertanyaan “mengapa aku gagal?”. Mungkin kegagalan adalah nama tengahku. Hmm. Seribu kali pun aku mencoba berubah menjadi manusia rapi, seakan sejuta kali kecerobohan dan kesialan menimpaku. Hari ini pikiranku sedang sangat buram, oleh karenanya, tulisan ini terlihat sangat negative. Ya, namanya juga hidup, berlaku teori tarik-menarik dan tolak-menolak.

Nah, kalau sudah seperti ini, what should human do? Don’t give up and pray, because I believe that Allah always there for us, it’s just us, who never remind of Allah. Just let everything flows as river and Allah already set the perfect scenario for our world life. Sekian kata, semoga aku berhasil menjadi orang yang bahagia didunia dan masuk sebagai golongan bidadari surga yang bahagia diakhirat…Aaamiiin

Postingan populer dari blog ini

Australia Awards Scholarship Application Experience!

Accepting, letting go, healed.

My memories of Him